Wasitya D.Anggoro

Jumat, 28 Desember 2012



Indonesia memiliki 81.000 km ini merupakan sebuah karunia dan sebuah derita karena indonesia adalaha negara kepulauan  13.487 Pulau jika indonesia mampu memanfaatkan luas lautan ini maka dapat dipastikan indonesia adalah termasuk negara yang paking berpengaruh di dunia kenapa?? sekarang dunia mengalami yaitu krisis air bersih hal ini dikarenakan adanya perubahan iklim yang ekstrem yang terjadi didunia dikutip dari http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/03/12/m0r1z6-pbb-dunia-krisis-air menyebutkan "menyedot sebanyak 70 persen air segar yang digunakan secara global, tampaknya akan naik sebanyak 19 persen sampai 2050 saat penduduk dunia membengkak sebanyak dua miliar sampai sembilan miliar jiwa" ha ini berarti cadangan air yang ada di tanah makin lama makin berkurang dan jika hal ini terjadi maka dapat dipastikan dunia akan kekeruangan air bersih dalam jumlah banyak apalagi data terbaru bahwa Jumlah penduduk di dunia makin bertambah, sehingga kebutuhan pangan pun meningkat. Tahun 2010 lalu, total penduduk dunia berjumlah 6,8 miliar, meningkat tajam dari tahun 1970-an yang berjumlah 3,7 miliar. Tahun 2027 nanti, diprediksi jumlah manusia di muka bumi ini sekitar 8 miliar. jika ini terjadi maka dapat dipastikan banyak manusia di dunia akan kesulitan dalam menmenuhi kebutuhan air bersih.

lalu timbul pertanyaan bagaimana solusinya?

hal ini dapat diatasi dengan adanya suatu alat yang merubah daripada air laut menjadi air tawar hampir mirip konsep yang dilakukan Pure It yaitu merubah air biasa menjadi air siap minum,, jika produk ini bisa direalisasi dan denngan kapasitas yang besar dapat dipahami bahwa ini akan menjadi penolong ataupun penyelamat manusia dari ancaman kekurangan air tanah,apalagi penduduk indonesia bahkan dunia tergantung pada air karena  kandungan air mencapai 70% dari total volume tubuh, jumlah yang sangat dominan dan besar. Setiap harinya setiap individu membutuhkan air minum paling tidak sebanyak dua liter. Air merupakan zat yang sangat vital bagi kehidupan manusia seperti misalnya kepala pusing yang diakibatkan karena otak kekurangan cairan. Kita sering tidak menyadari bahwa air berperan sangat besar.



 Jika ada pihak yang mau konsen pada hal ini dapat dipastikan dunia akan terselamatkan karena hal ini yang menjadi isu dunia saat ini.

"SELAMATKAN AIR DUNIA"

Rabu, 19 Desember 2012

hidup adalah pilihan tidak memilih pun adalaha pilihan tersebut, sering ku mendengar kata-kata tersebut terdengar di telingaku,, memang tak mudah memilih dan bangun tidurpun kita dikasih pilihan untuk bangun sholat atau melanjutkan tidur lagi,, ya itulah hidup kita hidup dengan pilihan dan pilihan membuat kita hidup, layaknya dibangku mahasiswa kita dihadakan antara jadi mahasiswa Kura-Kura (Kuliah Rapat-Kuliah Rapat) atau mahasiswa Kupu-kupu (Kuliah Pulang-kuliah Pulang) hal itulah yang aq hadapi masa-masa semester 2-3 betapa kehidupan mahasiswa hanya berisi tugas,tugas dan tugas tanpa ada sosialisasi yang membuat kita lebih manusiawi.memang keputusan untuk aktif kembali di organisasi tak semudah membalikkan tangan perlu adanya perhitungan-perhitungan mapan apalagi mahasiswa organisasi terkenal dengan lamanya masa studi yang mereka tempuh, akhirnya aq terjun ke dunia yang telah lama kugandrungi yaitu organisasi,, aq pun kadang dihantui pikiran akankah aq sukses dengan jalurku ini ?? memang kadang sering iri juga melihat kawan-kawan banyak yang diterima diperguruan favorit perguruan tinggi dan bahkan yang ikatan dinas, tapi semangat ini muncul karena sebenarnya jangan kita menggantungkan sukses kita kehiduopan masadepan kita pada satu lembaga karena hanya kita yang bisa menentukan apakah kita sukses atau tidak :), 







untuk kawan-kawanku aq doakan kalian sukses dengan jalan kalian dan doakan aq sukses dijalanku..

Jumat, 14 Desember 2012


Setelah menyimak langkah 1 dan 2 di artikel sebelumnya, kini kita akan membahas langkah 3 dan 4.

#3: Konversi : Mengubah Para Penyuka Menjadi Pembeli

Tingkat konversi yang lebih tinggi (apakah itu berupa tombol “beli sekarang” atau pengisian sebuah formulir kontrak online) merupakan hasil alami dari aktifnya bergiat di jejaring sosial.

Dalam sebuah laporan terkini Hubspot menunjukkan bahwa perusahaan yang mengisi blog memiliki tingkat penjualan yang lebih konsisten. Perusahaan-perusahaan juga melaporkan bahwa jejaring sosial telah menghasilkan penjualan.

Singkatnya, aktivitas jejaring sosial Anda menambah tingkat konversi situs Anda karena keahlian dan kredibilitas Anda telah terbangun kokoh.

#4: Pengukuran: Memutuskan dengan bijak

Kekhawatiran yang dimiliki oleh banyak perusahaan mengenai jejaring sosial ialah bahwa jejaring sosial tidak memiliki akuntabilitas dan pelacakan yang jelas tetapi ini tidak selamanya benar.

Mulai dengan menginstal sejumlah software pelaporan traffic yang kuat dalam situs Anda, seperti Google Analytics. Alat-alat ini akan memberikan pandangan mengenai asal traffic ke situs Anda. Sehingga Anda bisa menentukan jika apa yang Anda lakukan di Facebook tidak sia-sia.

Anda bisa juga melihat artikel blog Anda yang mana yang membawa traffic paling banyak. Ini memberikan Anda pandangan mengenai jenis konten apakah yang harus Anda buat selanjutnya dan mungkin bahkan jenis layanan apa yang harus Anda tawarkan. Selanjutnya, Anda bisa membuat tujuan dalam Google Analytics untuk menentukan traffic terbaik Anda berasal dari mana. 

Namun, Anda jangan berpuas diri dengan website analytics. Facebook Insights memberikan Anda gambaran detil mengenai kegiatan Anda di Facebook, danEdgeRank Checker ialah alat gratis yang amat bermanfaat yang memberikan saran untuk memaksimalkan aktivitas Facebook Anda.

YouTube juga menawarkan analytics, mengurai audiens Anda menjadi kelompok-kelompok berdasarkan kriteria jender, usia, dan lokasi. Di samping itu, ia juga menunjukkan video mana yang terpopuler dan apa yang membuatnya begitu banyak menarik pengunjung.

Siimpulannya ialah pengukuran hasil kegiatan Anda di jejaring sosial itu mudah jika Anda menggunakan alat-alat murah dan gratis untuk melacak konversi dan traffic ke situs Anda.

Simpulan
Jejaring sosial masih berada dalam fase perkembangan dan banyak sekali alat dan teknik yang kita ketahui sekarang akan lambat laun berubah kuno dan tidak relevan seiring berlalunya waktu.

Jadi daripada berfokus secara jarak jauh kepada taktik menarik pengunjung secara bulanan, pastikan bahwa semua kampanye jejaring sosial meliputi formula ketertarikan, retensi, konversi dan pengukuran dan Anda akan memiliki rencanan yang berkelanjutan menuju sukses.(*Akhlis)


http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/175-penjualan-dan-pemasaran/13288-4-langkah-menjual-dengan-jejaring-sosial-bag-.html
 disadur dari :http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/175-penjualan-dan-pemasaran/13283-4-langkah-menjual-dengan-jejaring-sosial-bag-1.html sebuah artikel yang luar biasa untuk berbisnis online dalam artikel ini dikemukan langkah-langkah berbisnis anatara lain 
"

#1: Ketertarikan : Bagaimana Anda menarik orang menuju bisnis

Bagi sebagian besar orang, mereka ingin menarik traffic berkualitas ke situsnya. Sementara itu ada banyak cara untuk melakukan ini, termasuk optimisasi mesin pencari virtual, pemberian referal dan iklan tradisional. Kita akan berfokus pada jejaring sosial.

Agar berhasil di jejaring sosial, Anda membutuhkan strategi konten yang sesuai. Ini berarti konten Anda harus seolah bisa berbicara kepada pelanggan ideal Anda mengenai apa saja yang membuat mereka tertarik dan melakukan percakapan tersebut di sekitar tempat di mana mereka berada. 


Tergantung pada audiens Anda, Anda mungkin harusmenjadi lebih aktif di Facebook atau bergabung dalam kelompok di mana pelanggan Anda berkumpul di LinkedIn.

Jika mereka ini tidak begitu aktif di situs jejaring sosial atau tidak bisa mengaksesnya selama bekerja, Anda harus menciptakan sebuah blog berisi konten-konten dan video yang membantu Anda memecahkan masalah terbesar mereka.

Sementara mengembangkan profil jejaring sosial Anda, terdapat sejumlah hal yang harus diingat selalu:
  • Jadikan profil Anda sebagai merek: Membuat blog tidak membutuhkan banyak biaya, bahkan bisa saja gratis. Begitu juga dengan membuat sebuah kanal di Youtube atau membangun sebuah profil di situs jejaring sosial.

Karena kemudahan ini,  semua orang bisa melakukannya. Untuk lebih maju dari kebanyakan orang dan mengokohkan kredibilitas Anda, Anda harus menciptakan sebuah pengalaman yang telah lekat dengan merek yang akan dengan segera membantu membangun kepercayaan dalam diri audiens Anda.

Ini bisa berarti sebuah latar belakang Twitter yang sudah terkustomisasi, sebuah laman utama di Facebook atau riwayat pekerjaan secara rinci di profil LinkedIn.
  • Mendalam, jangan melebar: Jangan mencoba untuk aktif di setiap jejaring sosial. Daripada seperti itu, fokuslah pada satu atau dua platform hingga menguasainya betul-betul. Pilih platform di mana Anda bisa menemukan konsumen potensial sebanyak mungkin. Setelah Anda mendapatkannya, Anda bisa menambah jejaring sosial berikutnya.
  • Bersikap konsisten: Satu tulisan di blog, satu video atau satu tweet saja tidak akan cukup menyelamatkan bisnis Anda, tidak peduli seberapa cerdasnya ia. Keberhasilan datang dari konsistensi. Pelanggan Anda tidak menghendaki untuk bekerja dengan sebuah bisnis yang hanya satu kali beruntung tetapi yang telah secara konsisten mendirikan kredibilitas dan keahlian dalam waktu yang panjang, yang menunjukkan bahwa orang tersebutharus ada dalam jangka waktu yang lama di masa depan.
  • Buatlah jalur menuju situs Anda: Meskipun bersikap terlalu ngoto menjual bisa membuat pelanggan potensial menjauh, Anda harus selalu memiliki tautan dengan situs Anda sehingga mereka biss belajar lebih jauh jika mereka perlu.


Kesimpulannya, dengan melakukan aktivitas yang konsisten di situs jejaring sosial di mana pelanggan Anda berkumpul akan mendorong lebih banyak penjualan baru ke situs Anda.


#2: Retensi: Bagaimana agar orang terus kembali ke situs binis

Jika Anda menjual barang bernilai tinggi, kemungkinan besar pelanggan potensial akan membeli dari situs Anda tanpa melihat situs pesaing Anda juga. Demikian pula, jika Anda menjual produk yang membutuhkan pembelian berulang secara teratur, seperti lensa kontak atau kopi, pelanggan potensial Anda akan terus menerus melihat tawaran lainnya.

Bagaimana Anda bisa lain dari yang lain dan menjaga agar jalannya komunikasi bisa terbukasetelah seseorang meninggalkan situs Anda? Inilah mengapa retensi diperlukan.

Sementara secara tradisional, pemasaran email telah menjadi alat pemasaran Internet yang banyak disukai, kini jejaring sosial memainkan peranan penting.

Dari lama muka, kita meminta orang untuk klik “Like” di Facebook, mengikuti update di Twitter dan berlangganan update blog atau kanal di Youtube. Semua itu berada di luar situs.

Namun,membujuk orang untuk menyukai, mengikuti dan berlangganan memberikan peluang untuk terus melibatkan diri dengan mereka. Kita bisa membangun hubungan dengan pemahaman terhadap mereka yang lebih baik dengan mendengar dan membantu mereka.

Untuk memaksimalkan aktivitas retensi Anda, pastikanlah bahwa seseorang bisa dengan mudah melibatkan Anda dalam kegiatan jejaring sosial dari laman beranda Anda dan setiap laman lain di situs Anda. 

Ingatlah bahwa selalu berikan nilai kepada pelanggan ideal Anda dengan kegiatan jejaring sosial Anda. Anda bisa dengan sangat mudah ditinggalkan jika tidak memberikan manfaat bagi mereka.

Untuk siklus penjualan tertentu, Anda harus melibatkan prospek Anda dengan jejaring sosial bahkan setelah mereka meninggalkan situs Anda. Pastikan Anda memberikan manfaat kapanpun Anda meminta audiens untuk mengikuti. (bersambung/ *Akhlis)

bagian selanjutnya

Minggu, 25 November 2012



AWAL BISNIS-Bisnis yang terlintas pada pikiran kita pastilah menjadi cepat kaya hidup mapan dan serba kecukupan, itulah pikiran awal yang terlintas dalam benakku ketika sering ikut seminar bisnis menjadi cepat kaya dan hidup mapan adalah keinginan setiap orang.ketika aq semester 3 terbelsit dalam benakku untuk memulai berbisnis ya ngakunya sih pengen bantu orang tua dalam hal biaya kuliah tapi sesungguhnya aq ingin belajar bagaimana berbisnis.
awalnya aq berdiskusi dengan kawan-kawan SMA serta kawan-kawan seperjuangan di OSIS namanya M.Bagus Pratomo yg kuliah di Teknik Perminyakan UPN dan Aksana akta P. di Fakultas Psikologi UGM,kami bertiga sering berdiskusi dan merencanakan sesuatu untuk masa depan kami, kami pernah bercita-cita untuk menambah nama kami menambah huruf Ph.d pada nama kami,mMustahil? aq rasa tidak banyak yang bisa kita capai jika kita mau,
Akhirnya kami sepakat untuk berbisnis di bidang kuliner dalam bisnis ini kami mengambil salah satu camilan yang populer di temanggung tempat tinggal kami yaitu MARTABAK MINI, dengan skema yang ada kami menginap di tempat Bagus (ahong sapaan akrab dia) kami harus bangun jam 2 pagi dan memulai aktivitas memasak kami jam 5 pagi selesai dan jam 7 mulai diedarkan.dari ini kami pasarkan ke seluruh kantin di yogyakarta dan kami buat contact list order pesenan datang dengan banyak dan kadang pun kami kewalhan untuk menerima pesanan.semua berawal dengan mudah tapi lama kelamaan ada rasa kejenuhan dan kegiatan kami yang aktive di organisasi masing2 pun menyita banyak waktu dari 1 hari libur 2 hari libur dan akhirnya kami putuskan untuk off dalam bisnis ini.


-Bisnis tidak hanya butuh biat tapi juga konsistensi-







Senin, 19 November 2012

bersemangat memang ketika kita memasuki area kehidupan yang baru dimana semuanya berubah dimana semua begitu dinamis dan begitu indah.di organisasiku yang pertama dan terakhir di kampus amikom ini aq coba kembangankan personalityku kemampuan berpikirku kemampunan memnyelesaikan masalah. Senat Mahasiswa oraganisasi yang masih asing terdengar di telinga ketika aq memulai statusku sebagai mahasiswa.unik memang karena senat mahasiswa bukan organisasi yang bebasis keilmuan tapi lebih berbasis kepemimpinanan ketika aq mencoba menyetuh apa itu organisasi senat mahasiswa banyak pro dan kontra yang ada dalam diri memilih antara menjadi profesional IT ataupun pemimpin membingukan memang apalagi di saat kita kuliah expentasi sebagai mashasiswa yang begitu besar sehingga hampir membutakan ku dengan kehidupan. akhirnya aq mantapakan diri pada senat mahasiswa oraganisasi yang besar dengan permasalahan yang besar pula tapi dalam benak pikiran ku untuk menjadi orang besar ya harus dengan tantangan yang besar pula. :). waktu pertama kali aq terjun dan berkenalan dengan ketua senat 2010/2011 senat mahasiswa pun terasa unik, ketika breafing orma PPM datang satu sosok orang dengan rambut kribonya panji namanya. karena sudah ada perjanjian jika telat dalam daftar ulang maka organisasi tersebut tampil dalam urutan trerakhir, akhirnya saya pun dengan nada sedikit membentak bilang ke dia "anda sudah terlambat dan anda urutan terakhir" dan dia pun bilang "IYA" saya pun menjawab lagi "dari mana anda?" denagn nada rendah dia bilang "dari senat Mahasiswa" tanpa pikir panjang saya pun tetap pada pendirian saya walau dia dari senat mahasiswa.

-dan hari ini aq bersyukur karena waktu itu aq memilih untuk beroraganisasi banyak pengalaman banyak teman dan banyak hal yang didapat-

"manusia tanpa sosialisasi tanpa arti manusia tanpa organisasi tak bersosialisasi"

Jumat, 02 November 2012

... BEBAN RINGANPUN AKAN TERASA SANGAT BERAT ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Seorang Guru mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya: “Seberapa berat menurut anda kira-kira segelas air ini?” Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr.

“Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangn
ya,” kata Sang Guru.

“Jika saya memegang benda ini selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat.” Jelas Sang Guru.

Sahabat, Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya. Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan beban tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi.

Kita harus meninggalkan beban kita secara periodic & proporsional, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi.

Beban di rumah harus ditinggal dan di selesaikan dirumah, beban di kantorpun harus ditinggal dan diselesaikan dikantor. Jadi nanti sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban kantor tersebut, jangan malah dibawa pulang ke rumah ya apalagi dipikirin ,,,

“Bukan beban berat yang membuat kita Stress, tetapi lamanya kita memikul beban tersebut.”


... DUHAI SAHABAT, JANGAN MENGELUH DI FACEBOOK ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... MENGELUH, ITU MANUSIAWI ..
TETAPI TERLALU BANYAK MENGELUH, ITU “WATAK” NAMANYA …

MENGELUH TIDAK AKAN MENYELESAIKAN MASALAH ….

DAN JANGANLAH SUKA MENGELUH DI FACEBOOK, KARENA HANYA AKAN MEMPERPARAH KEADAAN. SERTA MENULARKAN AURA GELAP KE SIDANG PEMBACA … YANG AKAN MEMADAMKAN CAHAYA HATI MEREKA ….

Sahabat ….
Selembar kertas putih di atas meja ... disebut selembar kertas …
Selembar kertas di tong sampah ... disebut sampah …

Beda tempat, beda makna, beda nasib ….

Kita bukan kertas ….
Yang tidak mampu memilih tempat kita berada …
Kita adalah manusia merdeka, yang bebas untuk berhijrah …

Kita bukan kertas ….
Yang maknanya tergantung pd orang lain yg memberi makna …
Kita adalah manusia merdeka, yg bebas memberi makna akan diri kita …..

BEDA MAKNA, BEDA NASIB …

MAKNA= NASIB
MAMPU MENGUBAH MAKNA = MAMPU MENGUBAH NASIB ….

HIDUP ITU SEDERHANA, BUKAN …..???

Sahabat ...
Mengeluh sejatinya perwujudan dari rasa tidak puas, tidak ikhlas menerima sebuah ketentuan yang terjadi, baik dari segi materi dan non materi ..

Sahabat ...
Sesungguhnya Allah SWT menyukai hamba yang senantiasa bersyukur dengan segala ketentuan dan bersabar ketika ditimpa sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan ...

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya” (Qs An-Nahl 18).

Ketika seseorang hanyut dalam keluhan, pancainderanya pun tak mampu lagi memainkan perannya untuk melihat, mendengar, mencium dan merasakan nikmat yang bertebaran diberikan oleh Allah SWT tak henti-hentinya ...

Hatinya serta merta buta dari mengingat dan bersyukur atas nikmat Allah yang tiada terbatas. Itulah sifat manusia yang selalu mempunyai keinginan yang tidak terbatas dan tidak pernah puas atas pemberian Allah kecuali hamba-hamba yang bersyukur ..

Sebaiknya, mengeluhlah hanya kepada Allah SWT, karena sesungguhnya semua kejadian sudah menjadi sebuah ketentuan-Nya dan hanya Dia-lah sebaik-baik pemberi solusi ...

Jika ada niat dan tekad dengan sungguh-sungguh, insya Allah ikhlas dan sabar akan menjadi perhiasan yang akan mewarnai akhlak kita sehari-hari dan kita dihindarkan dari lisan dan sikap yang sering berkeluh-kesah ...

Rasa syukur membuat hidup kita indah, ..
Rasa syukur membuat yang sedikit terasa cukup ..,

Rasa syukur mengubah apa yang kita miliki menjadi cukup dan berharga, ..

Rasa syukur mengubah masalah yang kita hadapi menjadi hikmah yang bernilai, ...

Rasa syukur mengubah makanan biasa terasa menjadi istimewa,..
Rasa syukur dapat mengubah rumah yang sempit terasa lapang dan nyaman, ...

Rasa syukur mengubah kegagalan menjadi pelajaran berharga, ..
Rasa syukur mengubah kekeruhan suasana menjadi kejernihan, ..

Rasa syukur membuat sesuatu yang tidak enak menjadi enak, ...
Rasa syukur membuat sesuatu penolakan menjadi penerimaan, ..
Rasa syukur dapat mengubah rasa benci menjadi kasih sayang, ..

Rasa syukur membuat kedamaian di hati kita, ..
Rasa syukur menjadikan hari ini terasa damai, ..

Rasa syukur membuat masa lalu menjadi kenangan, masa depan
menjadi harapan, ..

Ternyata rahasia membuat hidup indah itu hanya rasa syukur di dalam hati, .....

“Ya Allah bantulah aku untuk dapat mengingat-Mu, bersyukur atas nikmat-Mu dan beribadah kepada-Mu dengan baik.” Aamiin…


::Jomblo VS Pacaran::

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Jomblo. Satu kosakata yang sangat ditakuti oleh banyak orang saat ini terutama remaja. Why? Karena kosakata ini mengandung makna negatif yang bikin alergi. Suatu pertanda tidak lakunya 
seseorang untuk mendapatkan teman kencan dari lawan jenis. Idih…nggak laku?

Emangnya jualan kolor?

Tapi asli kok, banyak banget remaja apalagi kalangan cewek yang merasa seperti kena kutukan kalo sampe predikat jomblo mereka sandang. Akhirnya dengan berbagai macam cara mereka berusaha untuk melepaskan kutukan ini meskipun dengan berbagai cara. Sudah nonton film 30 Hari Mencari Cinta? Di film itu kan menceritakan tiga orang remaja cewek yang sama-sama berada pada kondisi jomblo. Mereka membuat kesepakatan untuk mencari pacar dalam waktu 30 hari. Bagi yang menang, maka ia akan menjadi raja dan diperlakukan bak putri karena semua pekerjaan rumah akan dikerjakan oleh yang kalah.

Singkat cerita, mereka bertiga benar-benar fokus untuk mendapatkan pacar dalam rentang waktu itu. Karena ngebetnya, sampai-sampai harga diri pun sempat akan tergadaikan ketika sang pacar menginginkan making love alias berhubungan seksual layaknya suami-istri. Belum lagi ngebetnya salah satu tokoh di sana pingin merasakan nikmatnya ciuman bibir sampai melatih diri dengan guling. Naudzhubillah.

Belum lagi resiko bubarnya persahabatan yang mereka bina selama ini hanya karena cemburu dan khawatir pacarnya diembat sahabat sendiri. Meskipun ending-nya semua pacar-pacar karbitan itu pada bubar, tapi kita bisa melihat seberapa parah kondisi remaja kita saat ini terutama dalam pergaulannya.

So, ternyata predikat jomblo begitu menakutkan buat sebagian remaja yang miskin iman. Mereka lebih memilih jalan maksiat dengan pacaran daripada menyandang status ini. Meskipun seringkali dalam pacaran mereka juga merasa terpaksa. Bisa karena dipaksa teman, bisa karena dipaksa ortu, bisa juga dipaksa diri sendiri karena konsep diri yang salah. Jadi emang bisa banyak alasan.

Dipaksa teman terjadi bila teman satu genk pada punya cowok semua. Trus ada satu yang nganggur. Jadilah ada pemaksaan beramai-ramai supaya yang satu ini segera dapat gebetan. Udah deh, siapa aja boleh asal berstatus cowok. Waduh, gawat juga kan. Bisa-bisa sapi dipakein celana bisa diembat juga tuh saking nafsunya (hehehe…)

Ortu bisa jadi mengambil peranan dalam ajang kemaksiatan ini. Ada loh beberapa tipe ortu yang kelimpungan ketika anak gadisnya belum punya pacar. Padahal anaknya sendiri udah nyadar bahwa ini adalah ajang berlumur dosa. Eh, ortunya ngotot agar sih anak nyari pacar. Tulalit banget kan?

Atau bisa juga konsep diri remaja yang salah. Ia merasa merana tanpa punya pacar. Ia merasa jelek dan nggak laku ketika belum pernah merasakan rasanya pacaran. Ia akan jauh lebih bahagia bila ada cowok di sampingnya. Nah, ini adalah konsep yang salah dan menyesatkan.

Belum lagi dorongan media baik TV, radio ataupun majalah yang menawarkan gaya hidup bebas dengan label pacaran yang semakin gencar dilakukan. Udah deh, itu semua adalah banyak faktor yang bikin remaja ngebet untuk bisa pacaran. Padahal, apa sih yang didapat oleh pacaran, adalah perbuatan yang bisa kamu putuskan dengan sadar. Jadi, tulisan kali ini akan membantu kamu untuk membuat keputusan benar dalam hidup. Jangan sampai kamu melakukan perbuatan yang salah dan membuatmu menyesal kemudian. Lanjut!

Kenapa harus pacaran?
Hayo…bisa nggak kamu jawab pertanyaan ini? Kenapa harus pacaran? Hmm…mungkin di antara kamu ada yang menjawab:
‘biar nggak kuper’
‘biar nggak dibilang nggak laku’
‘biar ada cowok yang sayang sama kita’
‘biar ada semangat untuk belajar’
‘biar nggak malu dengan teman-teman yang pada punya pacar juga’
‘sekedar pingin tahu rasanya’
dll, masih banyak lagi alasan yang bisa kamu ajukan sebagai pembenaran. Oke deh, kita coba telaah satu per satu yah, masuk akal nggak sih alasan-alasan yang kamu punya itu.

Pacaran, adalah aktivitas yang dilakukan berdua dengan sang kekasih sebelum menikah. Aktivitas atau kegiatan ini bisa bermacam-macam bentuknya. Bisa nonton bareng, makan bakso berdua, jalan berdua atau belajar bersama. Tapi alasan terakhir ini kayaknya banyak nggak jadi belajarnya deh karena pada sibuk mantengin gebetan masing-masing. Iya apa iya?

Kalo kamu sekedar takut dibilang kuper karena nggak mau pacaran, maka mereka para aktivis pacaran itulah yang sebenarnya orang paling kuper dan kupeng sedunia. Why? Karena saya yakin orang pacaran itu dunianya akan berkutat dari pengetahuan tentang doi aja. Coba kamu tanya apa dia tahu perkembangan teknologi terkini? Apa dia tahu di Palestina itu ada masalah apaan sih? Apa dia juga tahu kalo Amerika itu ternyata adalah teroris sejati?

Yakin deh, pasti mereka yang suka pacaran itu nggak bakalan tahu topik beginian. Kalo begitu, mereka itulah yang kuper dan kupeng. Paling tahunya cuma apa hobi sang pacar, apa warna favoritnya, apa makanan kesukaannya, dll. Coba Tanya berapa nilai ulangan matematikanya, fasih nggak bahasa Inggris-nya, bagus nggak karangan bahasa Indonesia-nya, dan hal-hal seputar itu, pasti deh aktivis pacaran pada bloon untuk hal beginian. Kalo pun ada yang pintar, itu sama sekali nggak ada hubungannya dengan pacaran sebagai semangat belajar.

Sebaliknya, pacaran adalah adalah ajang maksiat. Bukankah sudah dikatakan oleh Rasulullah saw., “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka tidak boleh baginya berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita, sedangkan wanita itu tidak bersama mahramnya. Karena sesungguhnya yang ketiga di antara mereka adalah setan” (HR Ahmad)

Waduh, emang kamu mau jadi temannya setan? Hiii, naudzubillah banget tuh.
Jangan beralasan kamu kuat iman, maka tetep aja ngeyel berdua-duaan. Banyak tuh kasus ngakunya aktivis rohis dan niatnya dakwah eh..malah kebablasan pacaran. Teman SMA saya dulu aja ada yang MBA alias Married By Accident alias lagi hamil di luar nikah karena pacaran. Udah sekolahnya nggak bisa lanjut karena perutnya semakin gendut, ia adalah pihak yang dirugikan. Tuh, si laki-laki yang menghamili bisa dengan enaknya melanjutkan sekolah sampe tuntas.

Belum lagi beban dosa besar yang harus ia tanggung. Ingat, berzina adalah salah satu dosa besar yang hanya bisa ditebus dengan taubatan nasuha. Taubat yang sungguh-sungguh dan tak akan pernah mengulangi lagi. Bukan taubat jenis tomat, saat ini tobat, besok kumat. Duh, itu sih namanya main-main alias nggak serius dan mau berubah total. Nggak baik, Non!

Jomblo adalah pilihan
Kok bisa? Di saat teman-teman pada risih dengan status jomblo, masa’ sih malah bisa dijadikan status pilihan? Bisa aja, why not gitu loh? Lagian tergantung persepsi kan?

Kondisi jomblo adalah kondisi yang independen, mandiri. Di saat teman-teman cewek lain serasa nggak bisa hidup tanpa gebetan, kamu merasa sebaliknya. Nggak harus jadi cewek tuh aleman, manja, tergantung ke cowok, dan merasa lemah. Huh…jijay bajay banget. Jadi cewek kudu punya pendirian, nggak asal ikut-ikutan. Meskipun teman satu sekolah memilih pacaran sebagai jalan hidup, kamu tetap keukeuh dengan prinsip: “jomblo tapi sholihah”. Huhuy!

Dulu, waktu saya masih duduk manis di bangku SMP dan SMA, ada seorang teman yang ngebet banget pingin punya pacar. Sampe-sampe kalo ada kuis di majalah remaja tentang siap-enggaknya pacaran, doi termasuk yang rajin mengisi untuk tahu jawabannya. Ternyata doi tipe yang sudah siap banget. Akhirnya fokus perhatian dia hanya ke cita-cita pingin punya pacar dan pacar mulu. Prestasi sekolah jadi anjlok. Padahal ternyata nggak ada yang mau sama doi (backsound : Kacian banget!).

Nah, beda kasus dengan muslimah sholihah. Ada atau nggak ada yang mau, dia nggak bakal ambil pusing. Mikirin rumus fisika aja sudah cukup pusing, pake mikir hal lain. Maksudnya, mikirin pacar atau pacaran adalah sesuatu yang nggak penting bagi dirinya. Selain ngabisin waktu dan energi, yang pasti menguras konsentrasi dan emosi.

Kalo kamu jadi cewek sudah oke, baik di otaknya, kepribadiannya apalagi akhlaknya, jadi jomblo bukan sesuatu yang terpaksa tuh. Malah jomblo adalah sebuah kebanggaan. Kamu bisa tunjukkan kalo jomblo adalah harga diri. Menjadi jomblo bukan karena nggak ada yang mau, tapi kitanya yang emang nggak mau kok sama cowok-cowok anak kecil itu. Lho, kok?

Iya, cowok kalo beraninya cuma pacaran itu namanya masih cowok kecil. Masa’ masih kecil udah pacaran. Huh! Kalo cowok yang udah dewasa, pasti ia nggak berani pacaran, tapi langsung dating ke ortu si cewek dan ngelamar. Merit deh jadinya. Selain menunjukkan tanggung jawab, cowok dewasa tahu kalo pacaran cuma ajang tipu-tipu dan aktivitas berlumur dosa. Hayo…pada berani nggak cowok-cowok kecil itu?

Jomblo tapi sholihah
Jangan pernah takut diolok teman sebagai jomblo. Jangan pernah malu disebut nggak laku. Toh, mereka yang berpacaran saat ini belum tentu juga jadi nikah nantinya. Tul nggak? Malah yang banyak adalah putus di tengah jalan, patah hati terus bunuh diri. Hiii, naudzubillah. Atau bisa jadi karena takut dibilang jomblo malah dapat predikat MBA tanpa harus kuliah alias Married By Accident.

Lagipula, cewek kalo mau dipacarin kesannya adalah cewek gampangan. Gampang aja dibohongin, gampang diboncengin, gampang dijamah, dan gampang-gampang yang lain. Idih…nggak asyik banget! Toh, nantinya para cowok itu juga bakal males sama cewek beginian karena udah tahu ‘dalemannya’, mereka pinginnya dapat cewek baik-baik.

Terlepas apa motivasi mereka, yang pasti kamu kudu punya patokan atau standar tersendiri. Kamu nggak mau pacaran karena itu dosa. Kamu memilih jomblo karena itu berpahala dan jauh dari maksiat. Kamu nggak bakal ikut-ikutan pacaran karena takut dibilang jomblo dan nggak gaul. Kamu tetap keukeuh pada pendirian karena muslimah itu orang yang punya prinsip. Itu artinya, kamu selalu punya harga diri atas prinsip yang kamu pegang teguh. Iya nggak seh?

Karena banyak juga mereka yang meskipun sudah menutup aurat dengan kerudung gaul, masih enggan disebut jomblo. Jadilah mereka terlibat affair bernama pacaran sekadar untuk gaya-gayaan. Bener-benar nggak ada bedanya dengan mereka yang nggak pake kerudung. Malah parahnya, masyarakat akan antipati sama muslimah tipe ini. Berkerudung tapi pacaran. Berkeredung tapi masih suka boncengan sama cowok non mahrom. Berkerudung tapi sering berduaan sama cowok dan runtang-runtung nggak jelas juntrungannya. Padahal, kelakuannya yang model begitu itu bisa membuat jelek citra kerudung, imej Islam jadi rusak, dan tentunya doi bikin peluang orang lain untuk menilai dan memukul rata bahwa doi mewakili muslimah. Parah banget!

Intinya, predikat jomblo jauh lebih mulia kalo kamu menghindari pacaran karena takut dosa. Menjadi jomblo jauh lebih bermartabat kalo itu diniatkan menjauhi maksiat. Menjadi jomblo sama dengan sholihah kalo itu diniatkan karena Allah semata. Bukankah hidup ini cuma sementara saja? Jadi rugi banget kalo hidup sekali dan itu nggak dibikin berarti. Jadi kalo ada yang rese dengan kamu karena status jomblomu, katakan saja ‘jomblo tapi sholihah, so what gitu loh!’. Hidup jomblo!

Ada sebuah nasehat yang sangat penting neeh untuk kita semuanya
"Cara untuk belajar menjadi istri yang terbaik, hanyalah melalui suami. Cara untuk menjadi suami yang terbaik, hanyalah melalui istri. Tidak bisa melalui pacaran. Pacaran hanya mengajarkan bagaimana caranya menjadi pacar yang baik bukan suami atau istri terbaik".

Wallahua’lam bish Shawwab ....
Barakallahufikum ....

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

Minggu, 07 Oktober 2012


Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah kafe terbuka. Sambil sibuk mengetik di laptopnya, saat itu seorang gadis kecil yang membawa beberapa tangkai bunga menghampirinya.
”Om beli bunga Om.”
”Tidak Dik, saya tidak butuh,” ujar eksekutif muda itu tetap sibuk dengan laptopnya.
”Satu saja Om, kan bunganya bisa untuk kekasih atau istri Om,” rayu si gadis kecil.
Setengah kesal dengan nada tinggi karena merasa terganggu keasikannya si pemuda berkata, ”Adik kecil tidak melihat Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om akan beli bunga dari kamu.”
Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu pun kemudian beralih ke orang-orang yang lalu lalang di sekitar kafe itu. Setelah menyelesaikan istirahat siangnya,si pemuda segera beranjak dari kafe itu. Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si gadis kecil penjual bunga yang kembali mendekatinya. ”Sudah selesai kerja Om, sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu tangkai saja.”
Bercampur antara jengkel dan kasihan sipemuda mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya. “Ini uang 2000 rupiah buat kamu. Om tidak mau bunganya, anggap saja ini sedekah untuk kamu,” ujar si pemuda sambil mengangsurkan uangnya kepada si gadis kecil.
Uang itu diambilnya, tetapi bukan untuk disimpan, melainkan ia berikan kepada pengemis tua yang kebetulan lewat di sekitar sana. Pemuda itu keheranan dan sedikit tersinggung.
”Kenapa uang tadi tidak kamu ambil, malah kamu berikan kepada pengemis?”
Dengan keluguannya si gadis kecil menjawab,
”Maaf Om, saya sudah berjanji dengan ibu saya bahwa saya harus menjual bunga-bunga ini dan bukan mendapatkan uang dari meminta-minta. Ibu saya selalu berpesan walaupun tidak punya uang kita tidak bolah menjadi pengemis.”
Pemuda itu tertegun, betapa ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari seorang anak kecil bahwa kerja adalah sebuah kehormatan, meski hasil tidak seberapa tetapi keringat yang menetes dari hasil kerja keras adalah sebuah kebanggaan. Si pemuda itu pun akhirnya mengeluarkan dompetnya dan membeli semua bunga-bunga itu, bukan karena kasihan, tapi karena semangat kerja dan keyakinan si anak kecil yang memberinya pelajaran berharga hari itu.

Tidak jarang kita menghargai pekerjaan sebatas pada uangatau upah yang diterima. Kerja akan bernilai lebih jika itu menjadi kebanggaan bagi kita. Sekecil apapun peran dalam sebuah pekerjaan, jika kita kerjakan dengan sungguh-sungguh akan memberi nilai kepada manusia itu sendiri. Dengan begitu, setiap tetes keringat yang mengucur akan menjadi sebuah kehormatan yang pantas kita perjuangkan.

Kamis, 04 Oktober 2012


Setelah hampir dua puluh tahun, saya bertemu lagi dengan seorang sahabat lama. Dulu, saya mengenalnya sebagai seorang yang amat sangat kaya. Ketika saya ke sekolah hanya berjalan kaki, dia sudah merasakan nikmatnya mobil mewah dengan uang berlimpah. Saya pun seringkali jadi ikut merasakan kemewahan itu.

Saat ini saya bertemu kembali dalam kondisi yang amat sangat berubah. Dia mengaku telah dipisahkan oleh keluarga besarnya. Ujung-ujungnya, dia mengeluh kesulitan untuk membayar uang sekolah anaknya. Meski sulit untuk percaya, saya pun sulit untuk tidak membantunya karena ingat kebaikannya ketika bersama dulu. Belakangan saya baru sadar bahwa dia telah tega membohongi saya.

Ini cerita kedua, masih tentang sahabat lama saya. Kebalikannya, saya mengenalnya dulu sebagai sahabat yang sederhana. Dia tidaklah kaya dan ekonominya bisa dibilang biasa-biasa saja. Terakhir kali saya bertemu dengannya, saya hampir tak percaya dibuatnya. Dia baru saja menemukan sebuah bisnis baru yang menjadikannya amat sangat kaya. 

Gaya dan penampilannya menjadi sungguh berbeda. Belakangan saya tak tahu lagi dia ada di mana. Kabarnya, dia terpaksa bersembunyi untuk menghindari banyak orang yang konon telah menjadi korban dari bisnis yang semula dibanggakannya itu. Hidupnya bak sebuah sandiwara, kekayaan begitu cepat tiba dan secepat itu pula menghilang darinya.

Kisah nyata tentang dua sahabat itu, menjadikan saya berpikir ulang tentang arti sebuah kekayaan. Tentu yang saya maksudkan kekayaan secara ekonomi atau materi. Rasanya, tak ada satu pun dari kita yang tak ingin menjadi kaya. Ketika nafsu menjadi kaya sedemikian hebat, seringkali kita terpacu untuk melakukan segala-galanya.

Kita menjadi begitu terlena untuk tak lagi memikirkan cara dan sumbernya. Dan ketika kekayaan menjadikan hidup kita berlimpah, kita pun kemudian menginginkan segalanya bertambah. Kata satu tak lagi cukup untuk memuaskannya. Segalanya harus dua, tiga dan lebih banyak lagi.

Memang tidak ada yang salah dengan menjadi kaya. Sikap sayang terhadap diri dan anak cucu kita, seringkali diwujudkan dengan simbol-simbol yang mampu menjadikan kita merasa kaya. Kita selalu diajarkan dan dibekali ilmu untuk menjadi orang sukses. Kekayaan seringkali menjadi salah satu tolok ukurnya.

Bahkan, Robert T. Kiyosaki pun saat ini menjadi lebih kaya raya. Itu terjadi setelah serial bukunya tentang ilmu menjadi kaya (rich dad, poor dad) ternyata laris di mana-mana. Semua orang begitu ingin dan siap untuk kaya, tapi lupa untuk menjawab satu hal. Siapkah kita ketika kekayaan tak lagi berkenan untuk menyertai kita?

Bagi saya, ilmu menjadi kaya tidaklah cukup dan menyelesaikan segala-galanya. Kita juga perlu belajar tentang sebaliknya, ilmu untuk menjadi miskin. Tentu yang saya maksudkan bukanlah kita harus miskin dalam arti sebenarnya. Kita perlu belajar tentang manajemen kemiskinan, bagaimana seharusnya kita bersikap dan siap untuk merasakannya. Sepertinya kita tidak banyak mengenal dan belajar tentang ilmu itu. Kalau pun pernah ada, harus diakui, seakan sudah sedemikian menjauh dari lingkungan sekitar kita.

Sekali lagi, kita selalu siap untuk menjadi kaya tapi sulit menerima ketika kemiskinan tiba. Saya sendiri juga ingin kaya, tapi kekayaan untuk selalu bisa tersenyum menghadapi dunia ini apa adanya. Mudah-mudahan catatan sederhana ini mampu memunculkan sebuah benang merah yang bisa kita petik sebagai hikmah.



from : http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=5952652