Wasitya D.Anggoro

Jumat, 08 April 2011

Kesalahan besar dari cara pandang kita selaku mahasiswa kebanyakan tentang dunia perkuliahan, adalah sempitnya pemahaman tentang esensi dari kuliah itu sendiri. Setelah lulus SMA, calon mahasiswa berbondong-bondong mencari tempat kuliah yang paling sesuai, baik sesuai dengan keinginan, kemampuan akademik serta kemampuan finansial. Bagi mahasiswa yang memang kuliah di kampus dan jurusan yang memang mereka inginkan dan pilih matang-matang, mungkin bisa tenang. Sementara bagaimana dengan kebanyakan kita yang kuliah di jurusan yang hanya ikut-ikutan, asal memilih atau karena sudah merupakan pilihan terakhir, karena di jurusan yang diinginkan tidak diterima. Tidak sedikit teman-teman mahasiswa yang menyatakan menyesal setelah menjalani kuliah 1 samapai 3 semester, karena merasa salah masuk jurusan. Kalau sudah begini, siapa yang akan disalahkan?
Sebenaranya penyesalan seperti itu ataupun keluhan-keluhan lain semasa kuliah tidak perlu ada, jika kita mengetahui esensi sesungguhnya dari kuliah. Alasan klasik rasanya jika kita megatakan bahwa tujuan kita kuliah adalah untuk menuntut ilmu, supaya jadi orang pintar. Banyak mahasiswa yang kuliah hanya ikut-ikutan teman atau sekedar untuk megisi waktu luang. Tak jarang juga mahasiswa yang kuliah hanya dalam rangka mendapatkan kertas ijzah sebagai modal menembus lowongan pekerjaan. Padahal pada kenyataannya, sudah ribuan lembar kertas ijazah yang dikeluarkan oleh negara ini, namun tetap tidak dapat menjamin masa depan para sarjana-sarjana Indonesia. Nampaknya kita harus kembali mendngarkan dan merenungi sebuah tembang milik Iwan Fals “Sarjana Muda” yang diciptakan bukan tanpa alasan.
Jika kita selaku mahasiswa masih berfikir bahwa kuliah hanya semata-mata untuk mencari ilmu, rasanya bodoh. Sadar atau tidak, Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia saat ini tak ubahnya perusahaan bisnis. Menjamurnya perguruan tinggi di Indonesia bukan hanya karena alasan ingin memajukan dunia pendidikan di Indonesia, namun juga dikarenakan orang-orang tertentu jeli melihat bahwa pendidikan adalah lahan bisnis yang sangat subur. Bayangkan saja, dengan menerima mahasiswa 2000 (dua ribu) orang mahasiswa baru, sebuah Perguruan Tinggi swasta dapat mengumpulkan uang lebih dari 20 Milyar rupiah di tahun pertama, bisa dibayangkan bagaimana di tahun berikutnya. Sehingga sadar atau tidak sadar, kita dalah komoditi bisnis, mahasiswa adalah uang.
Oleh karen itu para pemilik perguruan tinggi mulai beralih orientasinya, tidak lagi pada kualitas hasil lulusanya. Namun lebih kepada bagaimana Perguruan Tinggi tersebut dikenal masyarakat dan mendapatkan lebih banyak mahasiswa lagi pada tahun berikutnya.
Tidak banyak mahasiswa yang menyadari hal itu, karena hanyut dalam dunia semu perkuliahan dan berharap segera lulus kuliah, mendapatkan ijazah lalu mencari kerja. Indah sekali rasanya dunia ini jika dengan bermodalkan Ijazah maka semua sarjana dapat terjamin masa depannya. Jika kuliah tujuan utamanya hanya untuk mencari ilmu, mengapa harus kuliah? Mengapa tidak memilih kursus? Toh sebenarnya ilmu ada dimana-mana. Sudah begitu banyak kisah sukses pemuda-pemudi Indonesia yang bermodalkan Ilmu yang didapat bukan di bangku kuliah. Bahkan tak jarang, seseorang sukses melalui jalan yang jauh dari jurusan kuliah yang pernah digelutinya. Sahabat saya yang seorang dokter, kini memulih untuk menjadi penjual mie ayam, dan mulai membuka beberapa cabang.
Pesan orang tua ataupun keluarga yang mengatakan bahwa “Sekolahlah yang tinggi, cari ilmu yang banyak supaya mudah mencari kerja” tidaklah salah, karena tugasnya mahasiswa memang belajar dan menuntut ilmu. Tetapi tujuan dari kuliah, bukan hanya untuk mendapatkan ilmu. Kampus adalah kawah candradimuka bagi mahasiswa. Dalam cerita pewayangan jawa, kawah candradimuka telah membentuk sesosok manusia biasa menjadi seorang manusia luar biasa yang kita kenal dengan nama Gatot Kaca Otot Kawat Tulang Besi. Dan seperti itulah seharusnya misi setiap kampus atau perguruan tinggi, membentuk generasi muda menjadi kesatria-kesatria kehidupan yang bisa dengan gagah menjalankan kehidupannya sendiri tanpa tergantung orang lain, bahkan bisa membantu orang lain untuk bertahan hidup.
Tujuan kuliah sesungguhnya adalah membentuk karakter dan kepribadian mahasiswa serta memperkaya wawasan, sehingga cara pandangnya dalam menghadapi kehidupan dapat lebih luas. Jadi jika setelah wisuda kita hanya memiliki satu keahlian dan wawasan hanya disatu bidang yang kita geluti semasa kuliah, kita belum bisa dikatakan berhasil mencapai tujuan dari kuliah. Ingat!, ijazah bukan tujuan kuliah.
Sebagai mahasiswa kita seharusnya sudah tahu bahwa setelah wisuda harus memiliki hardskill dan softskill. Untuk memperolah hardskill jelas akan kita dapatkan dikelas perkuliahan yang diampu oleh dosen-dosen tertentu, itupun jika kita selama dikelas memperhatikan apa yang diajarkan dosen. Sementara softskill yang sebenarnya adalah ilmu yang lebih penting dan akan lebih berpengaruh pada kehidupan kita, hanya bisa kita dapatkan dikegiatan-kegiatan ekstra diluar rutinitas perkuliahan khususnya di dunia organisasi. Tentunya organisasi-organisasi positif yang tujuannya memang mengembangkan potensi, minat dan bakat para anggotanya baik dalam segi wawasan maupun dari segi kemampuan interpersonalskillnya. Dan setiap perguruan tinggi pasti memiliki organisasi kemahasiswaan yang memang disediakan untuk mereka yang tidak ingin hanya menjadi mahasiswa biasa.
Ada banyak ilmu dan kelebihan yang bisa dan seharusnya didapat oleh seoarang mahasiswa jika kita aktif di dunia organisasi. Dan hal-hal itulah yang nantinya akan lebih bermanfaat dan lebih berpengaruh terhadap kehidupan kita dimasa depan. Beberapa diantaranya :
Kepemimpinan :
Pada dasarnya semua manusia adalah pemimpin, paling tidak kita adalah pemimpin bagi diri kita sendiri. Namun jiwa kepemimpinan tidak sertamerta dapat kita miliki dan kuasai begitu saja. Perlu proses latihan yang tidak sedikit untuk bisa menjadi pribadi yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Dan organisasi merupakan tempat yang paling tepat untuk mengasah jiwa kepemimpinan dan rasa tanggung jawab, tentunya melalui berbagai kegiatan yang melibatkan banyak orang. Seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik cendrung lebih cepat berkembang dalam kariernya dibandingkan mereka yang tidak memiliki jiwa kepemimpinan. Seorang pengusaha harus memiliki jiwa kepemimpinan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya, karena akan berhubungan dengan orang lain yakni karyawan. Meskipun begitu, seorang karyawan pun harus memiliki jiwa kepemimpinan jika ingin naik pada posisi-posisi top management perusahaan tempat kita bekerja, tetapi jika kita sudah puas hanya dengan menjadi karyawan biasa maka tidak perlu memiliki jiwa kepemimpinan.
Percaya Diri :
Krisis percaya diri adalah penyakit yang sering menyerang mahasiswa Indonesia namun tidak disadari keberadaanya. Banyak diantara kita yang tidak menyadari bahwa krisis kepercayaan diri telah bersarang dalam diri dan jiwa kita. Padahal kepercayaan diri merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam melakukan berbagai hal. Tanpa kepercayaan diri, segala sesuatu tidak akan sempurna. Sebuah presentasi bisnis ataupun wawancara kerja, tidak akan berhasil dengan baik tanpa keparcayaan diri. Negosiasipun tidak akan berjalan dengan baik jika dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki kepercayaan diri. Dunia membutuhkan orang-orang yang berani tampil di depan. Ketika berada di kelas, saat dosen menawarkan kepada mahasiswa untuk bertanya jarang sekali yang akan memanfaatkannya, bukan karena sudah mengerti apa yang disampaikan oleh dosen, namun lebih dikarenakan tidak memiliki kepercayaan diri untuk bertanya. Dan di organisasi, kita akan berlatih bagaimana mengutarakan ide, bertanya, menyanggah hingga berdebat, untuk mempertahankan pendapat atau untuk mencapai suatu keputusan.
Relasi :
Relasi adalah hal yang sepele namun sangat berharga dan bermanfaat bagi kita dimasa depan. Banyak pelaku organisasi yang tidak menyadari pentingnya untuk membangun dan memperbanyak relasi. Padahal saat berada di dunia organisasi, terbuka lebar peluang untuk membangun dan memperbanyak deretan relasi dari berbagai kalangan. Yang dimaksud relasi bukan hanya deretan orang-orang penting atau berpengaruh yang kita kenal, tetapi semua orang mulai dari sesama anggota organisasi, anggota antar organisasi dikampus, organisasi antar kampus, dosen, karyawan, rektor, bahkan pelaku-pelaku bisnis yang bisa di dapat dengan bekerja sama saat penyelenggaraan sebuah kegiatan.
Kebanyakan pelaku organisasi kurang mahir dalam menjalin dan menjaga hubungan dengan relasi, padahal tidak menutup kemungkinan bahwa mereka adalah jembatan bagi karier kita dimasa depan. Sebuah kebiasaan baik yang perlu untuk dilakukan pelaku organisasi adalah jangan lupa untuk meminta kartu nama, setiap kali berkenalan dengan orang ataupun perusahaan baru. Bila perlu kita juga menyediakan kartu nama yang bisa mereka simpan. Itulah kebiasaan para pengusaha yang seharusnya sudah bisa mulai dipraktikkan sejak kita masih menjadi mahasiswa. Jika ingin sukses dan hidup bahagia perbanyaklah silaturahmi.
Surat-Menyurat dan Proposal :
Keterampilan surat menyurat dan adminsitrasi juga merupakan keahlian yang wajib dimiliki, dimanapun karier kita nantinya. Baik kita sebagai pengusaha ataupun pegawai disebuah perusahaan, pasti akan membutuhkan kemampuan ini. Di organisasi kita akan belajar bagaimana membuat surat-surat maupun proposal yang baik dan dapat diterima oleh orang lain. Kemampuan membuat surat dan proposal yang baik tidak dapat dikuasai secara instant seperti melalui kelas teori yang diberikan dosen. Karena untuk memiliki kemampuan tersebut kita harus melewati berbagai kesalahan dan latihan. Oleh karena itu, manfaatkanlah kesempatan yang kita miliki di organisasi untuk menguasai itu semua. Jangan hanya menjadi anggota penggembira dalam organisasi, tapi gali dan ambil seluruh ilmu yang ada di dalamnya.
Kemampuan Berargumentasi :
Kemampuan untuk menyampaikan ide atau pendapat serta mempertahankannya saat mendapat bantahan dari orang lain, merupakan kemampuan yang hanya dimiliki oleh pengusaha, pimpinan proyek, serta orang-orang yang menduduki sebuah jabatan di bagian apapun dan di manapun. Kemampuan argumentasi ini juga diperlukan oleh mereka yang sedang menghadapi tes wawancara sebuah pekerjaan. Dengan berorganisasi kita akan terbiasa untuk berargumentasi melalui berbagai forum rapat maupun forum diskusi. Oleh karena itu, biasanya seorang aktivis organisasi akan lebih mudah untuk menjadi pimpinan ataupun menduduki jabatan tertentu serta melewati tes wawancara dari sebuah perusahaan, dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki pengalaman organisasi sama sekali.
Birokrasi :
Sebagian orang mengatakan bahwa birokrasi di berbagai instansi maupun perusahaan tergolong rumit. Sehingga banyak diantara mereka yang mungkin trauma setelah merasakan birokrasi yang berbelit-belit dan terkesan di lempar sana-sini. Padahal jika sudah terbiasa dan mengerti, ya begitulah birokrasi yang memang harus melewati beberapa pintu. Dunia organisasi kampus merupakan simulasi dari Indonesia mini yang lengkap dengan berbagai simulasi birokrasi instansi yang dibuat nyata. Dimana terdapat badan eksekutif, legislatif maupun departemen-departemen yang dilambangkan dengan berbagai organisasi yang ada. Sehingga mahasiswa dapat mengerti seluk-beluk birokrasi dan bagaimana cara menembusnya.
Dengan berorganisasi kita akan mengetahui berbagai alur birokrasi, melalui berbagai kegiatan yang menuntut tembusnya proposal pengajuan dana. Bahkan peluang untuk merasakan birokrasi yang sesungguhnya pun terbuka lebar, dengan menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah maupun perusahaan untuk mensukseskan sebuah kegiatan dengan perjanjian tertentu. Terbiasa dan mengertinya kita dengan berbagai alur birokrasi, tentu akan mempermudah berbagai urusan kita dimasa depan.
Ilmu Komunikasi :
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa berhubungan dengan makhluk lainya. Dan untuk bisa berhubungan dengan manusia lainnya, maka kita harus berkomunikasi sebagaimana yang telah kita lakukan setiap hari. Namun dalam dunia kerja, dunia bisnis, dunia profesional maupun dunia masyarakat, ternyata komunikasi yang dibutuhkan tidak hanya sebatas mampu bicara dan mengerti apa yang dibicarakan orang lain. Ilmu komunikasi lebih luas dan lebih kompleks dari pemahamam kebanyakan orang selama ini. Siapa saja yang mampu menguasai ilmu komunikasi yang sesungguhnya, biasanya akan mendapatkan posisi atau perhatian yang lebih dari orang-orang di sekitarnya.
Di organisasi secara tidak langsung kita akan mempelajari Ilmu komunikasi yang juga diajarkan di Fakultas Ilmu Komunikasi, bahkan lebih luas lagi. Kita akan belajar dan mengerti bahwa untuk bekomunikasi dengan orang lain yang berbeda karakter dan sifat juga harus menggunakan cara yang berbeda. Kita akan belajar bagaimana berkomunikasi dengan satu orang ataupun dengan banyak orang, serta bagaimana untuk menjadi seorang mediator yang baik. Kita juga akan belajar bagaimana mengkomunikasikan gagasan atau ide agar dapat diterima orang lain, bahkan juga bagaimana mengkomunikasikan tentang kurang setujunya kita terhadap gagasan orang lain tanpa menyinggung perasaan pemiliki gagasan. Itu semua akan kita dapatkan dengan sendirinya tanpa kita sadari, jika kita mampu aktif dalam setiap kegiatan organisasi.
Ilmu Psikologi :
Setiap hari dan setiap waktu kita akan bertemu dengan banyak orang dengan berbagai sifat dan karakter. Untuk bisa bergaul dengan baik dengan setiap orang, tentu kita harus memahami karakter dan sifat masing-masing agar kita mampu menjadi orang yang menyenangkan dan bersahabat bagi mereka. Inilah sebabnya setiap orang seharusnya memiliki dasar-dasar psikologi meski hanya pada tataran sederhana sekalipun. Jika hendak menjadi seorang pemimpin ataupun pengusaha, paling tidak kita harus bisa mengetahui perbedaan karakter masing-masing orang dan bagimana cara menghadapi orang-orang dengan karakter terentu. Karena nantinya tentunya ita akan terus berhadapan dengan banyak orang yang akan menjadi anggota maupun karyawan kita.
Dengan ilmu psikologi sederhana yang didapat dalam organisai, kita akan belajar bagaimana mecari teman, bagaimana mengerti orang lain, bagaimana mempengaruhi orang lain, bagaiamana meminta orang lain untuk mau melakukan apa yang kita inginkan, serta belajar bagaimana memecahkan masalah orang lain dan diri sendiri.
Ilmu Management :
Ilmu pentinga yang terkandung dalam berbagai kegiatan organisasi selain melatih dan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan jiwa kepemimpinan adalah ilmu manajemen, baik manajemen waktu, manajemen keuangan, manajemen administrasi, manajemen diri sendiri, manajemen orang lain maupun manajemen proyek atau kegiatan.
Banyak sahabat atau teman-teman kita diluar yang memilih kuliah diberbagai jurusan ilmu yang sebenarnya bisa didapatkan di dunia organisasi, termasuk ilmu manajemen. Dan ilmu-ilmu itu tidak akan pernah ada habisnya mulai dari strata 1 sampai mendapat gelar profesor sekalipun. Namun di dunia organisasi, memungkinkan kita untuk mendapatkan ilmu yang lebih nyata atas berbagai ilmu yang diajarkan dibangku kuliah jurusan ilmu manajemen dan yang lainnya, bahkan lebih.
Kematangan :
Kematangan jiwa atau kepribadian seseoarng, akan menentukan caranya menjalani dan menghadapi kehidupan yang lengkap dengan berbagai permasalahan dan tantangan. Sedangkan kematangan jiwa dan kepribadian seseorang, ditentukan oleh seberapa banyak masalah yang telah dilalui dan dihadapi serta diselesaikannya.
Di dunia organisasi kita akan menemukan banyak sekali masalah mulai dari yang sederhana hingga masalah yang sangat kompleks, baik yang hanya menyangkut diri sendiri hingga yang menyangkut orang lain bahkan menyangkut banyak orang. Berbagai masalah itulah yang dalam prosesnya akan membentuk karakter dan kematang jiwa ataupun kepribadian seseorang. Oleh karena itu jika kita memang dihadapkan oleh masalah jangan pernah lari, karena itu adalah ujian yang harus kita lewati untuk mencapai kematangan jiwa. Lari dari masalah tidak akan pernah menyelesaikan masalah tetapi akan memancing timbulnya masalah lain. Tak perlu takut dengan masalah karena sesungguhnya Allah SWT tidak akan memberi masalah kepada manusia di luar batas kemampuanya. Oleh karena itu tunjukkanlah kemampuan maksimal kita, untuk menghadapi berbagai masalah yang ada.
Prestasi :
Jangan bayangkan prestasi hanya dinilai dari angka-angka yang di dapat sekolah ataupun bangku kuliah. Juga prestasi tidak hanya bisa dicapai dengan mengikuti pertandingan ataupun perlombaan di berbagai bidang. Memang semua itu adalah prestasi yang luar biasa jika kita dapat mencapainya, namun esensi dari prestasi itu sendiri bukanlah hanya sekedar memenangkan sebuah perlombaan. Jika kita mau melihat lebih dalam dari makna prestasi itu sendiri, maka kita akan menyadari bahwa yang dimaksud dengan prstasi disini adalah saat kita mampu mengoptimalkan atau mencapai batas akhir dari kemampuan kita.
Saat kita telah berhasil mencapai batas akhir dari kempuan, tentu kita akan memiliki motivasi yang lebih besar lagi untuk meningkatkan kemampuan kita. Oleh karena itu tidak perlu takut untuk mengikuti berbagai kegiatan ataupun mendapat tanggung jawab, karena itulah bagian dari kesempatan untuk melihat sejauh apa kemampuan diri kita. Keberhasilan kita menyelsaikan atapun melaksanakan tanggung jawab dengan baik, tidak jauh berbeda nilainya dengan menjadi juara nasional lari 100 meter atapun prestasi lainnya. Jadi, selamat berorganisasi dan selamat berprestasi!
Berwawasan Luas :
Jika kita kuliah di jurusan manajemen, maka kita akan mendapatkan berbagai ilmu tentang manajemen. Jika kita kuliah di bidang Teknologi Informasi, kita akan mendapatan berbagai ilmu tentang Teknoloi Informasi. Begitupun jika kita kuliah di jurusan psikologi, ekonomi, arsitek dan berbagai jurusan lainnya, kita hanya akan mendapatkan berbagai ilmu dari bidang kuliah kita saja. Namun jika kita berorganisasi, berbagai ilmu dapat kita rengkuh sekaligus tanpa harus mengikuti perkuliahan.
Berbagai hal yang telah disebutkan di atas adalah sebagian ilmu yang akan kita dapatkan selain ilmu dari bidang kuliah kita, jika kita aktif dalam berbagai kegiatan organisai. Karena memank sudah seharusnya kemampuan hardskill yang kita dapatkan dibangku kuliah, didampingi dengan berbagai keterampilan softskill yang didapat melalui berorganisasi. Dan yakinlah itu semua jauh lebih berharga dari pada kita hanya menjadi mahasiswa biasa, yang hanya berkutat di bidang itu-itu saja. Dengan berorganisasi kita akan terlatih untuk berfikiran luas dan mengikuti berbagai perkembangan informasi yang ada serta dapat memandang informasi-informasi tersebut dari berbagai sudut.
Beberapa point yang dijelaskan diatas hanya sebagian dari apa yang akan kita dapatkan jika kita berorganissi. Dan semua itu akan semakin meningkat dan terasah jika kita memaksimalkannya dnegan sering membaca buku-buku pengembagan diri dan motivasi, yang bertebar diberbagai toko buku dan perpustakaan. Berorganisasilah!!! Maka kita akan mendapatkan sesuatu yang sangat berharga bagi hidup kita. Dan manfaat dari itu semua baru akan terasa beberapa tahun kemudian, saat kita harus bertarung melawan kehidupan.


Terimakasih sudah membaca ^_^ wasityadwianggoro@gmail.com

1 komentar:

  1. Wah gawat gw ga ada pengalaman organisasi sama sekali, padahal besok mau ada tes CPNS.. semoga nggak ada tes wawancara ;_;

    Kalopun ada, doakan gw lancar & sukses ya bro

    BalasHapus